HATI, JIWA DAN RAGA (Assalamu'alaikum Madinah)
yang sebelumnya..(klik disini)
Tepat sebulan berlalu dari 18 Maret 2017 menjadi hari yang sungguh berkesan dalam perjalanan hidup saya, Masya Allah, tak menyangka akan secepat ini kesempatan itu datang. Meskipun ukuran cepat atau lambat adalah sesuatu yang relatif, namun bagi saya ini datang dengan cepat. Kesempatan bertamu di rumahNya dan berziarah ke makam sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah Swt, yakni Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Sungguh, semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Aamiin yaa Rabb.
Bulan April, hari selasa, tahun 2017, saya dan kedua orang tua tercinta, terbang dari tanah air menuju tanah suci melalui bandar udara Soekarno-Hatta dengan maskapai kebanggaan bangsa, Garuda Indonesia Airways tepat pukul 9 pagi waktu Indonesia bagian barat. Menempuh perjalanan 9000km via udara membutuhkan waktu tempuh sekira 8 Jam lamanya berada diantara awan-awan tanpa transit. Penerbangan pagi hari menuju siang dilalui dengan cuaca cerah nan terang hingga tiba di King Abdul Aziz Intl. Airport, Jeddah, KSA tepatnya pada pukul 2 siang waktu KSA (Kingdom Of Saudi Arabia). Sungguh siang yang tak kan saya lupakan saat kali pertama melihat suasana gurun pasir yang terhampar dari jendela pesawat yang bersiap untuk mendarat. Masya Allah ini pengalaman pertama saya keluar negeri, dulu saya sempat membesit dalam hati bahwa negara pertama yang saya tuju ketika ke luar dari Indonesia adalah Arab Saudi, entah pergi kesana untuk Haji atau Umroh, pokoknya sebelum saya ke negara lain saya mengharuskan diri ini untuk dapat pergi kesana sebagai pengalaman pertama saya ke luar negeri. Alhamdulillah Allah Swt ridhai.
Suasana antrean imigrasi di King Abdul Aziz Intl Airport |
Madinah Al-Munawaroh, kota dimana Rasulullah SAW wafat dan dimakamkan disana. Suasana dini hari kota madinah membuat hati ini semakin bergetar ketika pertama kali melihat dari kejauhan samar-samar kubah hijau diantara gedung-gedung dengan bus yang melaju menuju hotel. Antara hotel dan komplek masjid nabawi tidak begitu jauh, hanya dibatasi oleh jalanan sekira 30an meter lebarnya membuat hati ini "nderedeg" sejak keluar dari lift lobby hotel.
Suasana depan lobby Hotel |
Saya keluar hotel pukul 3 pagi namun suasana di dalam masjid nabawi sudah banyak terisi oleh jamaah disetiap sudutnya, sementara waktu subuh jatuh sekitar pukul 4 lewat. SubhanAllah. Selesai shalat subuh, tepat pukul 6 pagi payung-payung indah nan syahdu khas nabawi kembali di mekarkan setelah sebelumnya dikuncupkan pada pukul 6 sore. Kemudian pagi hari selepas sarapan sekira pukul 9 saya bergegas menuju raudhah salah satu tempat mustajab untuk berdoa, melakukan shalat sunnah tanpa terasa pipi mulai basah, teringat akan segala kekurangan dan kesalahan atas diri yang sering kali lalai dalam menjalankan perintahNya. Tepat disisi sebelah kiri raudhah adalah makam Rasulullah SAW dan para sahabat. Begitu banyak tempat bersejarah dan menarik untuk kita belajar tentang Islam yang telah diperjuangkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat atas seizin Allah SWT. Setidaknya di komplek masjid nabawi terdapat museum Nabi Muhammad SAW, museum Al-Quran, museum Asmaul Husna, juga ada makam baqi makam para sahabat nabi dan istri tercinta Rasulullah SAW, Siti Khadijah RA.
Bersambung lagi ya...
Comments
Post a Comment