Posts

Marhabban Yaa Bunayya, Rufaida Kareem Islamadina

Image
Yaa Bunayya, Rufi.. bukan tanpa tujuan Allah mencatat rezekimu dari sejak dalam kandungan, agar engkau hidup dengan kepala tegak. Tak harus membungkuk-bungkuk mengharapkan kebaikan manusia. Tidak perlu mendompleng berlebihan kepada atasan dan penguasa. Tidak pula merendah-rendah dengan pemilik kekayaan dan jabatan. Rezekimu sudah dicatat. Ditentukan. Dia akan tunaikan sesuai ketentuan. Tenang sekali. Dirimu jadi melangkah dengan percaya diri. Menatap yakin. Bergaul dengan siapapun tetap terhormat dan saling menghormati. rufi berjemur tipis-tipis dan mama baca buku KIA Yaa Bunayya, bukan tanpa alasan pula ajalmu sudah Allah tetapkan sejak dalam rahim Ibumu. Agar engkau merdeka dari rasa takut yang berlebihan. Bertahan dalam keyakinan tidak membahayakan dan meresikokan apapun. Justru manisnya iman yang menyelinap ke seluruh permukaan hatimu. Hingga penuh dan menyeluruh. Lalu mengalir di anak sungai kebaikan nan membahagiakan. Jangan menjual nilai dan keyakinanmu karena takut atas perkara

Bicara Pilpres 2019...

Tulisan ini mulai ditulis pada 3 hari setelah Pemilu 2019 dan 5 hari setelah saya menyimak sebuah film dokumenter yang viral menjelang hari penyoblosan. Iya, saya nonton juga karena dilatari oleh seorang teman yang merekomendasikannya setelah saya merekomendasikan dia untuk segera nonton Season 8 Game Of Thrones. Remis. Issue soal lingkungan memang butuh perhatian semua orang ( tidak cukup hanya banyak, namun harusnya semua) , karena di dalamnya menyangkut hajat hidup semua orang, semua makhluk hidup. Meski orang-orang yang di dalamnya tidak saling menyukai satu dengan yang lain, atau yang satu suka dan yang disukainnya nga suka atau malah saling suka tapi tidak mendapat restu. Itu semua tetap dan selalu saling terkait karena kita semua hidup dalam bumi yang sama, alam yang sama, lingkungan yang sama, tapi perasaan kita yang kadang berbeda. #Jos Selain issue lingkungan yang penting untuk diketahui bersama, point penting lainnya adalah informasi perihal pemilik perusahaan-perusah

HATI, JIWA DAN RAGA (Assalamu'alaikum Madinah)

Image
yang sebelumnya..(klik disini)   Tepat sebulan berlalu dari 18 Maret 2017 menjadi hari yang sungguh berkesan dalam perjalanan hidup saya, Masya Allah, tak menyangka akan secepat ini kesempatan itu datang. Meskipun ukuran cepat atau lambat adalah sesuatu yang relatif, namun bagi saya ini datang dengan cepat. Kesempatan bertamu di rumahNya dan berziarah ke makam sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah Swt, yakni Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Sungguh, semoga kita semua mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Aamiin yaa Rabb.  Bulan April, hari selasa, tahun 2017, saya dan kedua orang tua tercinta, terbang dari tanah air menuju tanah suci melalui bandar udara Soekarno-Hatta dengan maskapai kebanggaan bangsa, Garuda Indonesia Airways tepat pukul 9 pagi waktu Indonesia bagian barat. Menempuh perjalanan  9000km via udara membutuhkan waktu tempuh sekira 8 Jam lamanya berada diantara awan-awan tanpa transit. Penerbangan pagi hari menuju siang dilalui dengan cuaca cerah nan terang hi

Tak ada welcome back, buktikan saja Gusty!

Image
Sebaik-baiknya jawaban adalah pembuktian begitu kiranya gambaran situasi yang sedang dialami seorang Gustavo Fabian Lopez, pesepakbola berpasspor Argentina yang sempat menjadi candu bagi Aremania dan permainan Arema di musim 2014 dengan ciri khas rambut gondrongnya dan senantiasa setia bersama sepatu adidas 11pro putihnya ketika membela Arema, jenis sepatu yang sama digunakan dengan setia oleh Tony Kroos walaupun model-model baru terus bermunculan. Kepergian Gustavo ke Trengganu FA di musim 2015 adalah win-win solution setidaknya bagi Arema dan Gustavo sendiri. Bagi Arema yang ketika itu memilih untuk melepas Gustavo karena ingin mencari pemain tengah yang dapat membantu penyerangan dan pertahanan dengan sama baiknya. Sementara, bagi Gustavo yang sudah terlanjur menyatakan cintanya pada Kota Malang dan Aremania akan menjadi situasi yang tak menyenangkan ketika musim berikutnya dia datang ke Malang sebagai “musuh” padahal baru saja dia rasakan suka-duka bersama Arema semusim sebe

HATI, JIWA DAN RAGA

Image
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakathu..  Terakhir kali saya posting tulisan di blog ini adalah ketika sedang harap-harap cemas menunggu coretan jemari yang menari-nari membentuk kata "acc" dari dosen pembimbing tercinta. Alhamdulillah time flies dan akhirnya saya bisa menari-nari juga pada medio Maret 2017 di wisuda gelombang pertama Universitas Sultan Ageng Tirtayasa bersama iringan lagu Fatin Shidqqia yang dibawakan oleh Mantan Menteri Pendidikan Bpk. Muhammad Nuh dengan fasihnya ( Ini serius. Bapak Mendikbud Era Presiden SBY itu datang sebagai tamu undangan dan berpidato dengan menyisipkan lagunya mbak fatin yang membuat semua orang di ruangan yudisium mendadak googling liriknya biar gak kelihatan mangap-mangap ikan mujair ) . Alhamdulillah luar biasa rencana Allah Swt dalam mengijabah doa hambanya, sebelum saya dapat wisuda medio bulan Maret saya hanya berharap bisa menyelesaikan skripsi saya sesegera mungkin karena melihat kuota wisuda yang semakin hari kian me

Surat Kecil Untuk Si Bocah

Hallo bocah!!! Apa kabarmu hari ini? Sudah makan belum? Makanlah dulu bocah, jangan kau mau makan hanya ketika disuruh-suruh orang tuamu saja, toh kau meminta uang jajan bisa tanpa disuruh-suruh juga kan? Hei bocah! Bagaimana agendamu sore ini sepulang mengaji? Main bola lagi, bocah? Mainlah bocah, main dengan bahagia selagi masih ada lapangan dekat rumah dan teman-temanmu masih bersama-sama, juga tanpa perlu ribet berhitung  patungan sewa lapangan. Tapi pulanglah sebelum adzan maghrib! Adzan bukan peluit panjang akhir permainan sepakbola, itu panggilan untuk kau "berkomunikasi" dengan Tuhanmu. Sudah shalat asharnya terburu-buru karena ditunggu teman-teman, maghribnya masih mau datang telat juga! Itu tidak boleh bocah!!! Hei bocah, sepulang mengaji pulang dulu ke rumah! Ganti bajumu di rumah jangan di lapangan atau jangan menyuruh temanmu untuk membawakan bajumu pulang ke rumah dan kau malah bermain dengan gembiranya, jangan begitu, dia juga mau ikutan main bocah!  H

"Kalau hanya menunggu yang cuma menunggu tak melakukan apa-apa angkot juga menunggu.."

" Ngetem "   Menunggu bagi kebanyakan orang adalah suatu hal yang sangatlah menyebalkan apalagi menunggu tanpa adanya kejelasan atau kepastian, jangankan tanpa adanya kejelasan atau kepastian, yang sudah jelas dan pasti saja kadang masih juga menyebalkan ketika hanya menunggu tanpa bisa berupaya apa-apa. Nunggu aja gitu sambil mangap-mangap, sambil sesekali diselingi mingkem kalau sudah mulai terasa keram. Bukankah itu suatu hal yang menyebalkan ? Lagi mangap-mangap lalu keram dan gak bisa mingkem, coba bayangkan betapa sebalnya ketika ada diposisi semacam itu. Sejak kecil sebenarnya kita sudah terbiasa menunggu. Menunggu untuk masuk Taman kanak-kanak, setelah masuk taman kanak-kanak kita menunggu untuk masuk Sekolah dasar, kemudian SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan seterusnya. Kadang kita lupa sedang menunggu, karena menunggu yang dilakukan sembari melakukan hal lain terasa bukan seperti menunggu, padahal esensinya sama, ya sama-sama menghabiskan waktu untuk melakukan