Tak ada welcome back, buktikan saja Gusty!
Sebaik-baiknya jawaban adalah
pembuktian begitu kiranya gambaran situasi yang sedang dialami seorang Gustavo
Fabian Lopez, pesepakbola berpasspor Argentina yang sempat menjadi candu bagi
Aremania dan permainan Arema di musim 2014 dengan ciri khas rambut gondrongnya
dan senantiasa setia bersama sepatu adidas 11pro putihnya ketika membela Arema,
jenis sepatu yang sama digunakan dengan setia oleh Tony Kroos walaupun
model-model baru terus bermunculan.
Kepergian Gustavo ke Trengganu FA
di musim 2015 adalah win-win solution setidaknya bagi Arema dan Gustavo
sendiri. Bagi Arema yang ketika itu memilih untuk melepas Gustavo karena ingin
mencari pemain tengah yang dapat membantu penyerangan dan pertahanan dengan
sama baiknya. Sementara, bagi Gustavo yang sudah terlanjur menyatakan cintanya
pada Kota Malang dan Aremania akan menjadi situasi yang tak menyenangkan ketika
musim berikutnya dia datang ke Malang sebagai “musuh” padahal baru saja dia
rasakan suka-duka bersama Arema semusim sebelumnya dan menjadi salah satu
bagian yang terbaik dalam karier sepak bolanya, setidaknya saat bermain di Liga
Indonesia. Tiga tahun berlalu sejak kepergiannya ke Trengganu FA (2 Musim Di
Trengganu FA dan 1 Musim Pemulihan Cidera), kini dia kembali lagi dengan segala
bentuk praduga, tebak-tebakan, dan tentunya harapan-harapan dari Arema dan
Aremania terkait dengan performanya di lapangan hijau saat ini.
photo by ongisnade.co.id |
Gustavo memang datang bukan
sebagai target utama untuk mengisi amunisi Arema mengarungi musim 2018 setelah
hasil tak memuaskan di musim 2017, namun seorang Gustavo masih sangat layak
untuk diberikan kesempatan melakukan trial di klub yang sempat dia cintai
karena kota dan supporternya. Bagi saya Gustavo adalah pemain
yang cukup tahu diri, dia vakum dari lapangan hijau selama satu tahun
belakangan ini untuk fokus memulihkan cideranya lalu bersedia untuk melakukan
trial di Arema tanpa jaminan mendapat kontrak. Hal itu dilakukan demi
membuktikan cinta dan kesungguhannya berseragam Ongis Nade musim 2018. Tentu
dengan bersedianya Gustavo melakukan trial, hal ini meminimalisir Arema dari
pembelian yang tak sesuai ekspektasi. Setidaknya Arema harus belajar dari
kedatangan si penyihir kolombia yang kualitasnya tak lebih baik dari seorang
Adam Alis tapi cenderung "melangit", malah ketika berpisah justru
sempat berkata di media “Arema mau cari pemain yang lebih murah musim depan karena
tidak kuat bayar kontrak saya”. Tapi si penyihir kolombia itu sedikit ada
benarnya memang, melihat geliat transfer Arema musim 2018 memang tak begitu
menggairahkan dan hal itu didasari oleh kemampuan finansial Arema musim ini.
Namun kalau pun kuat tentu Arema tak akan memilihnya, jelas itu, jadi tolong
kepada si penyihir kolombia agar lebih tahu diri.
Sekali lagi, sebaik-baiknya
jawaban adalah pembuktian, maka tidak ada welcome back, buktikan saja Gusty!
*Tulisan ini telah dimuat sebelumnya oleh VamosArema.com dan ditulis oleh penulis yang sama*
Comments
Post a Comment